Senin, 21 Januari 2013

The Magic Of Love--Part 1 by : Kumpulan Cerbung Dan Cerpen Idola Cilik


Part 1: Sihir cinta

***
" Woy, Ketua cinta! Jangan lemot deh lo, Vin. "

Alvin Jonathan Sindunata. Ketua cinta dari teman-temannya. Alvin sedang mengincar salah satu cewek terpopuler di Gandhi Internasional School. Alvin tahu bahwa cewek itu menyukai salah satu temannya. Tapi, rasa cinta Alvin takkan pudar. Cepat atau lambat, Alvin percaya bahwa cewek itu akan tersihir oleh cintanya.

" ALVIN BEGO!! CEPETAN AH. "

Alvin mendengar teriakan teman-temannya didepan rumah. Dengan segera, Alvin menata rambutnya dan bergegas menuju depan rumahnya.

@Depan rumah

" Weitz, kalian nggak bisa santai ya? Lo lagi Iel! Teriakan lo bikin kuping gue panas tau. " Alvin kesal terhadap salah satu temannya itu. Iel, atau lengkapnya Gabriel. Gabriel Stevent Damanik.

Gabriel membentuk kedua jarinya dengan huruf 'V'. Gabriel tak menyangka bahwa Alvin akan marah karena kejadian ini. " Sorry, bos. Lagian elo sih! Lemot. Entar 5 cewek itu malah keburu di rebut sama geng Daud cs lagi. "

" Daud cs siapa? "
" Daud, Olin, Iyan, Sion sama Goldi. " jawab Gabriel.

" Ah, mereka aja lo takutin. " ucap cowok dengan style Justin Bieber itu.

" Yeh, lo pikir gampang gitu ngelawan Daud cs, Kka? " Gabriel nampak kesal dengan temannya itu. Kka, atau yang lengkapnya Cakka.

" Alah ribet banget sih lo sama Daud cs. Mereka itu jauh dibawah kita, Iel. " Cakka jadi ikut-ikutan kesal dengan semua ini.

" Eh, Deb, Yo, gimana kalian? Ditolak juga sama cewek itu? " Alvin memandang dua temannya yang sedaritadi diam. Debo dan Rio.

" Heh... Si peri kecil itu susah ditaklukin. " jawab Debo.

" Sama. Si princess juga susah ditaklukin. " ucap Rio.

" Kok princess? " protes Cakka. " Emangnya lo nembak si princess? Dia kan bagian gue, Yo! "

" Kok lo yang sewot sih, Kka? Kan terserah gue mau nembak siapa aja. Lagian, siapa suruh lo ngembat cewek yang mau gue tembak itu. Makanya jadinya gue nembak si Princess. "

" Udah deh. Jangan pada ribut. Gue aja pusing tau sama si cewek behel itu. Gayanya selangit! Masa dia bilang gue bukan tipenya dia? " Gabriel mendengus. " Gue nggak habis pikir gitu sama dia. Tipenya dia itu loh. Manis, baik, pengertian, bisa bahasa sunda. Nah gue? Gue nggak bisa bahasa sunda coy. "

Debo menoleh. " Hah? Mesti gitu harus bisa bahasa sunda? Tenang, Iel. Gue bisa ajarin lo bahasa sunda. "

" Hahaha, kasian banget nasib lo, Iel. Mesti belajar bahasa jawa deh. " ucap Rio tertawa. " Kalo gue jadi elo, gue suruh tuh si cewek behel nunjuk kayak siapa tipenya. "

" Hmm... "

" Sabar. " Alvin menepuk pundak Gabriel. " Kita bisa buat mereka tersihir dengan cinta kita. Si cewek manis itu aja sok jual mahal gitu sama gue. Padahal, sebenernya gue tau kalo dia itu suka sama gue. "

" Heh... Sama kayak kasus si peri kecil dong. " ucap Debo. " Dia juga sok jual mahal. Malah dia nyebut-nyebut nama si Ketua OSIS lagi. Males gila gue jadinya. "

" Widiw... Kacau dong. "

" Udah ah. Malah ribet ngomongin mereka. Mending kita langsung ke sekolah aja. Daripada ntar kita telat terus dihukum lagi sama si Ketua OSIS. Males deh. " ucap Alvin.

" Ya udah, yuk. "

***
Alvin cs langsung menuju Gandhi Internasional School. Alvin, sang ketua cinta dari teman-temannya yang mengendarai mobil menuju sekolah. Di Gandhi Internasional School, Alvin cs juga terkenal akan kepopulerannya. Dibanding Daud cs, Alvin cs lebih banyak penggemar cewek-ceweknya. Alvin cs memang dari awal sangat tidak suka dengan Daud cs. Karena Daud cs ingin dengan gampangnya merebut kepopuleran Alvin cs.

Dalam waktu 15 menit, Alvin cs tiba di Gandhi Internasional School. Alvin dengan tampang coolnya memarkirkan mobil dan keluar dari dalam mobil itu bersama teman-temannya. Teriakan histeris anak-anak cewek mulai terdengar di Gandhi. Alvin cs cuek terhadap mereka. Alvin cs hanya peduli terhadap 5 cewek yang sempat menolak cinta mereka.

" Kayaknya ada 5 cowok yang sok keren masuk sekolah ini. "

Daud cs muncul dari balik tempat persembunyiannya. Daud, Olin, Sion, Goldi dan Septian dengan gayanya yang sok cool menghadang Alvin cs dihadapannya.

" Apa lo bilang? Lo nggak tau siapa kita? Kita ini cowok terpopuler di Gandhi Internasional School. Kalian nggak usah sok mau nyaingin kepopuleran kita. " Alvin memandang Daud penuh dengan emosi yang meluap-luap. " Tampang lo berlima nggak pantes buat disebut cowok populer! "

Goldi mendorong Alvin. " Apa lo bilang? Nggak pantes? Lo berlima yang nggak pantes buat ada disekolah ini. Dan lo tau, 5 orang cewek populer aja nolak cinta lo berlima. NORAK! "

" Heh... Lo jaga omongan itu. Kita berlima akan buktikan ke lo lo pada kalo kita bisa naklukin cewek-cewek populer itu. " ucap Debo yang ikut terpancing emosi.

" Oh ya? Silahkan! Buktikan kalo emang kalian bisa. " Olin tersenyum penuh kemenangan. " Dan gue yakin kalo mereka nggak akan pernah terima cinta lo berlima. Dasar norak! "

" Whatever you say! I don't care. " Cakka mendorong Olin. " Cabut guys. "

Alvin cs langsung pergi meninggalkan Daud cs. Daud cs tersenyum penuh kemenangan atas Alvin cs. Mereka ingin melihat Alvin cs dipermalukan 5 cewek populer itu. Daud cs hanya bisa menunggu waktu yang tepat untuk mempermalukan Alvin cs.

***

XII-IPA U 1
Alvin cs memasuki kelasnya. 3orang cewek menghampiri Alvin cs.

" Alvin... Mendingan lo tembak gue aja. Gue pasti akan langsung terima lo, Vin. "

" Idih, Zev. Lo jangan norak deh jadi cewek!! Mending lo terima cintanya si Daud aja. " ucap Alvin terkekeh.

" Heuh... Kalian berlima ngeselin. "

" Yang ngeselin itu kita atau lo, Zahra?! " tanya Debo. " Perasaan lo bertiga deh yang ngeselin. Norak tau! Zevana, Dea and Zahra. Mendingan lo nggak usah kayak gini deh. "

" Oh ya? Kita lihat aja nanti! Awas lo berlima. " ancam Dea.

Zevana cs langsung pergi meninggalkan Alvin cs dengan perasaan kesal. Alvin cs hanya tertawa melihat 3 cewek yang dianggapnya norak itu. Dari pintu, masuklah 5 orang cewek menghampiri Alvin cs. Ya, cewek terpopuler di Gandhi Internasional School.

" Lo berlima jangan mimpi buat bisa dapetin kita! "

Alvin menyipitkan matanya. " Oh ya? Kita buktikan omongan lo. Lo lihat, cepat atau lambat lo dan temen-temen lo itu pasti akan tersihir oleh cinta kita. "

" Nggak usah ngarep woy! "

" Yang ngarep sopo toh? Kita nggak ngarep kali! Kita cuma pengen ngebuktiin kalo kita bisa naklukin cewek populer kayak kalian. " Cakka tersenyum sinis. " Dan kita buktikan! "

" Najis tralala tralili. Mikir-mikir deh kita mau tersihir cinta dari lima orang cowok norak kayak kalian. "

" Cantik-cantik galak! Hahaha. " tawa Rio. " Lo tenang aja. Lo pasti akan tersihir cinta kita. Dan kalian pasti akan bertekuk lutut dan mengharapkan cinta kita. "

" IN YOUR DREAM, BOYS! " ucap lima cewek itu serempak langsung pergi meninggalkan Alvin cs.

Alvin cs saling berpandangan dan langsung tertawa terbahak-bahak melihat tingkah lima cewek itu.

" Mereka pikir kita nggak bisa apa ya? Kita pasti bisa dapetin mereka. Cuma waktunya aja belum tepat. " Gabriel melipat kedua tangannya didada. " Gue akan belajar bahasa sunda. "

Debo menepuk pundak Gabriel. " Sama gue aja. Gratis! Dan gue yakin lo pasti bisa kok dapetin si cewek behel itu. "

Gabriel tersenyum. " So pasti! Dianya aja sok jual mahal sama gue. "

" Kita atur strategi. " usul Cakka.

" Strategi apaan lagi, Kka? " tanya Rio.

" Strategi untuk menaklukan mereka. Gue yakin mereka pasti akan tersihir oleh cinta kita. " ucap Cakka.

" Caranya? "

" Gini... Pssttt...pssttt...psssttt... Gimana? " Cakka menaikkan sebelah alisnya.

" SETUJUUUUU!! "

TO BE CONTINUED

Tidak ada komentar:

Posting Komentar