Senin, 21 Januari 2013

The Magic Of Love #2 by : Kumpulan Cerbung Dan Cerpen Idola Cilik


Part 2: Kemunafikan&Mencari mantra sihir cinta!

" No, gue nggak setuju! " protes Alvin.

" Why? "

; Gila lo semua! Kita nggak perlu kok makai pelet buat mereka. " ucap Alvin. " Kita cuma perlu buat mereka tersihir dengan cinta kita. "

" Caranya? "

" Kita pergi ke lereng gunung merapi. " jawab Alvin.

Gabriel terkejut mendengar ucapan Alvin. " Lo lebih gila! Mau nyari mati lo di Gunung Merapi? " Gabriel dengan penuh emosi menatap Alvin. " Gue lebih setuju saran Cakka daripada elo, Vin! "

" Udah deh! Jangan pada berantem kayak gini. " lerai Debo. " Emang buat apa sih kita mesti ke lereng Gunung Merapi, Vin? "

BRAKKK--

Alvin memukul meja karena emosi menghadapi teman-temannya itu. Alvin pikir mereka akan memihak pada dirinya, sang ketua cinta. Tapi, semua dugaan Alvin salah! Teman-temannya lebih memihak Cakka daripada dirinya. Entah mengapa kali ini Alvin sangat kecewa dengan teman-temannya saat ini.

" Jadi lo semua nggak tahu tentang asal usul lereng Gunung Merapi? " tanya Alvin. " Gue kecewa sama lo semua! Pelet itu malah bikin kita penuh dosa. "

Rio menggeleng. " Emang kita nggak tau tentang lereng Gunung Merapi. Dan gue nggak mau tau! " ucap Rio ketus.

" Disana kita bisa dapetin mantra sihir cinta! Kata Oma gue, disana ada bunga lily yang bisa membuat cewek tersihir akan cinta. " Alvin menaikkan sebelah alisnya. " Pokoknya gue harus dapetin si manis. Walaupun mesti pakai magic. THE MAGIC OF LOVE! "

" Sihir? "

" Iya, sihir. Mendingan pakai sihir daripada pakai pelet. Tapi, kita harus hati-hati kalo mau petik bunga lily itu. Karena kalo salah langkah, kita bisa jatuh ke lahar Gunung Merapi. " ucap Alvin.

Debo bergidik. " Yakin lo, Vin? Kita mesti berkorban nyawa hanya demi kepopuleran? "

" Iya, Vin. Lo jangan gila dong! " Cakka nampak sama sekali tidak menyetujui saran Alvin. " Ngorbanin nyawa demi lima cewek itu. "

" Iya, gue nggak setuju, Vin. " ucap Rio langsung menyambar(?).

" Ah, lo semua MUNAFIK!! " bentak Alvin.

Debo tercekat. " Munafik?! Eh, kita nggak munafik! Kita cuma nggak mau mati sia-sia karena cinta. "

" Bener! "

Alvin mengacak-acak rambutnya. " Oh ya?! Buktinya gue tau kalo lo semua juga pengen cewek-cewek itu bertekuk lutut! Munafik. "

Rio berdiri. " Lo bilang munafik?! Oke, gue akuin emang kita pengen mereka bertekuk lutut. Tapi, bukan gini caranya. Kita masih punya banyak cara, Vin. "

" Oh ya? Cara lain apa? Pakai pelet? Ogah gue nyari dosa! " ucap Alvin. " Lo semua munafik! Akuin ajalah kalo lo semua sebenernya juga pengen dapetin mereka dengan gampang. Dan satu-satunya cara cuma dengan menemukan bunga lily dan mantra sihir cinta itu di lereng Gunung merapi. "

" Ya terus gimana? " tanya Gabriel. " Kita mesti turutin kemauan lo, Vin? "

" YAIYALAH BEGO! "

" Okelah, it's okay! Kalo itu kemauan SANG KETUA CINTA, gue mau aja lah. Kapan mau ke lereng Gunung Merapi? " tanya Rio.

" Ntar siang. " jawab Alvin. " Tapi inget! Kalian harus hati-hati sama mantra sihir dan bunga lily itu. Karena kalo sampai salah sasaran cewek, bisa kacau urusannya. Kita mesti ke lereng itu lagi buat ngambil bunga mawar ungu untuk menghilangkan mantra sihir yang salah sasaran. "

" Waduh, kalo gue mantrain ke cewek behel itu, ntar dia malah nguber gue dan mesti belajar bahasa sunda. " Rio bergidik. " Tapi, dia emang cantik sih. Cuma agak lebay orangnya. Jadi enek gue liat cewek itu. "

Gabriel menoyor Rio. " Woy, jangan seenaknya bilang Ify lebay. Dia itu cewek yang mendekati sempurna. Dia itu miss perfect! Bukannya lebay. "

Debo terkekeh. " Nggak ada yang bisa ngalahin kecantikan si peri kecil. Oik itu nggak tertandingi deh! "

" Oh, tidak bisa! Si manis Sivia itu yang paling cantik dan perfect. Dia kan ketua dari cewek populer itu. So pasti Sivialah. " ucap Alvin dengan PD-nya.

" PRINCESS yang paling cantik. " ucap Cakka dan Rio serempak.

" Behhh... Si Princess Ashilla direbutin dua cowok. Berarti yang cewek rambutnya agak pendek itu, gak ada milih dong? " Alvin memandang Cakka dan Rio. " Rio sama si Agni aja! Biar Cakka sama si princess Ashilla. "

" NO!! " tolak Rio. " Cakka aja yang sama si Agni. Lagian dianya sih. Gue kan dari awal mau nembak Agni. Eh, malah jadinya nembak si Ashilla gara-gara si Cakka. "

Cakka membesarkan matanya. " Kok gue? Kan elo yang ngotot buat ngerebut princess dari gue. Gue jadi nembak si Agni. Udah dia itu sok banget lagi anaknya. Enek gue sama dia tau. "

" Oh, nggak bisa gitu dong!! Agni kan cantik, Kka. " ucap Rio. " Walaupun agak sedikit tomboy, tapi dia juga bisa feminim. "

" Cieee... Segitu cintanya sama Agni. " sindir Cakka. " Lo aja yang nembak Agni. Biar gue sama princess. "

" Gue sama si peri kecil aja deh. " ucap Cakka dengan PD-nya. " Dia kan anaknya imut-imut. "

PLETAKKK--

Debo menjitak kepala Cakka. " PD banget lo ngomong! Oik cuma milik Andryos Aryanto seorang, Kka! Obiet aja udah nyusahin gue. Mentang-mentang si Obiet ketua OSIS, seenaknya aja dia mau ngerebut Oik dari gue. Dan sekarang, lo mau rebut Oik juga? No way! Nggak boleh lo ngerebut peri kecil gue. "

Alvin melerai teman-temannya. " Udah! Debo-Oik, Cakka-Shilla, Rio-Agni, Iyel-Ify. Kan awalnya tujuan kita emang gitu. "

Rio menggeleng. " Gue nembaknya Shilla bukan Agni! Kan si Cicak yang nembak Agni. "

Gabriel mendengus. " Gue kan emang sama miss perfect dengan behelnya itu. Tapi, dia cewek yang berhasil buat gue tergila-gila. "

" So sweet. Sukses aja ya bahasa sundanya. " ledek Rio. " Selamat bersunda Ria. "

Tawa teman-teman Gabriel seketika meledak. Gabriel memanyunkan bibirnya. " Tega banget ngetawain gue. Gue akan buktiin sama kalian kalo gue bisa bahasa sunda! Liat aja nanti. "

Debo menepuk pundak Gabriel. " Lo tenang aja, Iel. Mau nanya apa? Tanya aja sama gue. Mau nanya bahasa sundanya 'Aku suka Ify'? Gampang! "

" Apaan? "

" Abdi resep ka Ify. " jawab Debo.

PLETAKKKK--
Gabriel menjitak kepala Debo. Debo meringis. " Enak aja lo bilang suka sama Ify! Cuma gue yang boleh suka sama Ify. "

Alvin mendorong pundak Gabriel perlahan. " Nggak usah norak deh! Itu tadi kan si Debo ngajarin lo bahasa sunda. Bukannya mau ngerebut Ify! " ucap Alvin sedikit emosi. " Lo dikit-dikir marah aja. Padahal kan belum tentu juga kita bisa diterima 5 cewek itu. "

" Oh... Jadi bakal gagal? " tanya Rio. " Lo bilang kita pasti ke terima dengan bunga lily dan mantra sihir cinta itu. Mana? Kenapa lo bilang belum tentu, Vin? "

Alvin mendengus. " Hello, Mario Stevano Aditya Haling! Kita pasti bisa kok dapetin 5 cewek itu. Inget! Kita ini CDRAG. Jangan sampai kepopuleran kita turun cuma karena ditolak cewek populer disini. Gue bersumpah! Mereka pasti akan bertekuk lutut. "

JDDAARRR... QTEPYAARRR...

" Aaaaaaa... " Debo loncat dari kursinya. Ia sangat takut apabila mendengar suara petir, guntur maupun halilintar#apabedanya?. Alvin gemetar karena ucapannya. Tiba-tiba saja petir bergemuruh setelah ucapan Alvin. Alvin cs menjadi sangat ketakutan. Tiba-tiba...

" Hahaha... " suara tawa terdengar. Munculah 5 orang cewek dari tempat persembunyiannya.

" Kasian deh lo! "

Alvin cs memandang penuh emosi ke arah Sivia cs.
" Jadi lo berlima yang buat suara gemuruh itu? " Alvin menatap satu persatu cewek dihadapannya itu. " Sialan lo semua! "

Sivia berdiri dihadapan Alvin. " Apa urusan lo? Terserah kita dong! " Sivia mendorong Alvin. " Lo nggak usah ngelarang-larang kita buat ngerusuh disekolah ini. Awas lo kemakan sama sumpah lo sendiri. "

Alvin mendekati wajah Sivia lalu membisikkan sesuatu. " Gue sumpahin lo dan temen-temen lo suka sama CDRAG! "

Sivia merinding karena Alvin. Baru kali ini Sivia bertemu dengan cowok senekat Alvin. Sivia mundur menghampiri teman-temannya. Dia nampak takut apabila sumpah Alvin terjadi.

" Semua cowok disini gila! " bisik Sivia pada teman-temannya.

" Emang kok. Mereka semua emang gila. " ucap Ify menaikkan nada bicaranya.

" Bagian lo, Iel. " Debo menepuk pundak Gabriel. " Selamat menghadapi miss lebay. "

Ify mendelik ke arah Debo. " Anjeun teh saha? " tanya Ify dengan logat sundanya. (Kamu ini siapa?)

" Abdi teh Debo, rerencangana Gabriel. Tong ninggal abdi jiga kitu atuh(?). " sahut Debo. (Aku ini Debo, temennya Gabriel. Jangan liat aku kayak gitu dong.)

" Saha nu ninggal anjeun? Tong ngimpi nya. Mening abdi ninggal artis daripada anjeun. " Ify emosi menghadapi Debo dihadapannya. (Siapa yang ngeliat kamu? Jangan mimpi ya. Mending aku liat artis daripada kamu.) " Kahoyong anjeun teh naon sih? " (mau kamu apa sih?)

Debo mendengus. " Kahoyong abdi? Teu kedah nyarios basa sunda. " (mau aku? Nggak usah ngomong bahasa sunda)

" Pada ngomong apa sih kalian berdua? " tanya Gabriel watados.

" Cicing! " bentak Debo dan Ify serempak pada Gabriel. (Diam!)

" Heh! Kalian berdua bisa nggak sih kalo berantem jangan pakai bahasa sunda? " Alvin yang sedari tadi diam mulai terpancing emosinya. " Kalian itu nyusahin aja tau kalo pakai bahasa sunda! "

Ify dan Debo menunduk. " Maaf. "

" Ih, males gila mesti minta maaf sama cowok-cowok gila kayak mereka, Fy. " Oik mengibaskan rambutnya. " Mereka itu norak! Kampungan dan nggak tau malu banget. "

Debo menoleh ke arah Oik. " Lo bilang kita norak? Dari sisi mananya kita norak? " tanya Debo. " LO SEMUA YANG NORAK! "

" Hahaha, setuju gue sama lo, De. " Rio menepuk pundak Debo. " Mereka kan cewek norak dan lebay! "

Agni menarik lengan bajunya. " Kalo emang kita norak, kenapa lo semua nembak kita? Terbukti dong kalo lo berlima yang norak. "

Cakka memicingkan matanya. " Karena kita cuma mau bertahan kepopuleran! " ucap Cakka ketus. " Lo semua jangan keGR-an! Kita nembak lo semua demi mempertahankan kepopuleran CDRAG. "

Shilla menatap Cakka. " Jadi, lo semua cuma mau mainin perasaan kita? Lo semua jahat! Emang lo semua nggak punya perasaan. Hati lo terbuat dari batu. Bisa-bisanya lo nembak cewek cuma untuk kepopuleran disekolah. Kita nggak akan terima lo semua! "

Rio melompat(?). " Oh ya? Kita buktikan kalo lo semua akan tersihir dengan cinta kita. Gue sumpahin lo jatuh cinta sama gue dan yang lainnya. "

Ify menoleh. " What?! Jatuh cinta sama lo? Mimpi kali yah! " Ify melipat kedua tangannya didada. " Lo jangan macem-macem sama kita berlima! Lo semua dibawah kita. Bahkan tipe cowok kita nggak ada di lo semua. "

" Oh ya? " tanya Gabriel. " Emang yakin tuh tipe cewek lo semua nggak ada di kita? Awas lho kalian naksir kita berlima. Jangan kemakan omongan sendiri lho! Gue yakin pasti kalian yang akan nguber-nguber kita berlima. "

Sivia menggeleng. " Nggak mungkin! Gue dan temen-temen nggak akan pernah suka sama 5 cowok norak kayak kalian. Jangan mimpi dan sok nyumpahin kita semua suka sama lo. Semoga aja kalian kemakan sumpah kalian sendiri. " Sivia terkekeh agak keras. " Apalagi ketuanya. Sarap dan bego banget. "

PLAKK--
Alvin menampar Sivia. Sivia nampak meringis karena tamparan Alvin yang keras. " Jaga ucapan lo ya! Jangan pernah lo bilang ALVIN JONATHAN SINDUNATA cowok sarap dan norak. Kalo lo berani ngomong gitu lagi, gue peloroin pakaian lo disini. "

Sivia menatap Alvin. " Lo pikir gue takut?! Dasar cowok sarap, sinting, bego, gila... " Sivia menghela nafasnya. " So, lo pikir bakal bisa pelorotin pakaian gue? Dasar gila! "

Alvin menarik lengan baju Sivia dengan kasarnya. " Gue ucah bilang! Jangan pernah lo sebut gue kayak gitu. Sia... "

KREEKK--
Lengan baju Sivia robek dan satu kancing bajunya tiba-tiba terlepas. Alvin hanya melongo menatap Sivia dihadapannya. Alvin tidak menyangka bahwa semua akan seperti ini. Sivia menarik bajunya yang ketat itu dan memakaikan pin SUPER JUNIOR di kancing bajunya yang terbuka itu.

Sivia mendorong Alvin. " Brengsek lo! Cowok nggak punya hati. Cowok gila. Gue benci sama lo! " air mata Sivia perlahan-lahan jatuh membasahi pipinya. " Lo jahat! Lo... Lo tega mempermalukan gue didepan orang-orang. Brengsek! "

" Vi... " Alvin menyentuh pundak Sivia. " Gue minta maaf. Gue nggak sengaja, Vi. "

Sivia mundur dan menghempaskan tangan Alvin. " Jangan sentuh gue! Gue nggak mau disentuh cowok gila kayak lo. " Sivia tertawa keras. " ALVIN GILA... HAHAHA. "

Sivia langsung keluar dari kelas Alvin cs. Ify, Shilla, Oik dan Agni langsung pergi menyusul Sivia.
Alvin mengacak-acak rambutnya. " Gue salah ya sama Sivia? "

" Salah! "

" Terus gue harus gimana? Gue dibenci sama Sivia. " Alvin menunduk. " Gue bego banget! Gue seharusnya nggak ngelakuin itu tadi. Gue nyesel. "

Rio menepuk pundak Alvin. " Minta maaf sama Sivia. Jangan buat dia tambah benci sama lo. " saran Rio.

" Hmm... "

" Udahlah! Cewek emang bisanya ambekan. Jangan dipikirin, Vin. " ucap Cakka. " Mendingan mikirin mantra sihir cinta itu. "

Alvin mengangguk. " Hmm, pokoknya kita harus berhasil dapetin bunga lily itu. Walaupun nyawa taruhannya. "

" Setuju. "

-Skip-

-Skip-

Siang harinya, Cakka, Debo, Rio dan Gabriel berkumpul di rumah Alvin. Mereka bersiap-siap untuk menuju ke lereng Gunung Merapi. Walau masih dengan perasaan takut, mereka akan coba demi kepopuleran.

TO BE CONTINUED

Tidak ada komentar:

Posting Komentar