Bagian Dua (Happy Day With Opa)
Dengan penasaran Ify terus mencari informasi tentang calon sekolahnya Carvine,apa alasan kedua orang tua nya memasuki Ia dan Acha kesekolah itu toh mereka punya yayasan sendiri yah walaupun yayasan itu diperuntukkan oleh orang yang lebih membutuhkan.Dan kenapa orang tuanya tidak memasukkan dia kesekolah negri yang jelas,selalu diagung-agungkan oleh sang Bunda Tante Chacha(Rizky Natasha).Dan pertanyaan yang masih belum terjawab hanya satu sebenarnya yaitu mengapa harus Carvine padahal didekat rumahnya pun terdapat sekolah bagus seperti Altavia.
“udahlah kak,jelas papa sama mama punya alasan tersendiri kata Acha yang sibuk dengan jahitannya.
“iya sih,ah udahlah lagian masih banyak hal yang harus kakak kerjain”kata Ify sembari mengturn off kan komputernya.Lalu ia pun mengambil kameranya dan memotret Acha.
“ih aku lagi jelek tau,kakak usil”kata Acha
Dan membuat Ify menyunggingkan senyumannya,seketika Ia sadar bahwa sang adik sudah tumbuh menjadi gadis mandiri sama sepertinya tapi walaupun begitu Acha tetap si cengengyang cerewet baginya.
“kalian belum tidur juga?”kata Tante Chacha melihat kedua putrinya yang masih asik dengan aktivitasnya
“sebentar lagi ma”jawab Acha
“oh yaudah,Papa kalian berangkat pagi lho,mama ngingetin aja”kata Tante Chacha menutup pintu kamar Ify lalu beberapa menit kemudian menyusullah Acha dengan peralatan jahitnya keluar menuju kamarnya yang berada disebelah kamar Ify.
@@@
Ify melipat mukenanya dan melangkah menuju kamarnya,ia dan keluarganya selesai mengerjakan sholat subuh berjamaah yang dipimpin langsung oleh Sang Papa.
“lari pagi”bisik Acha ketelinga Ify dan dibalas anggukan kecil Ify
Setelah beberapa saat akhirnya Ify pun mucul dengan celana training putih dan baju kaos merah polos berlengan pendek.
“kayak bendera kak”komentar Acha yang memakai t-shirt biru muda bergambar Winnie the pooh dan celana training putih.
Dan mereka pun pergi berkeliling kompleks,ya walaupun mereka belum kenal betul setidaknya mereka masih tau jalan pulang.
Setelah letih berlari mengelilingi taman akhirnya mereka pun memutuskan untuk pulang,dan keadaan taman kompleks masih sama seperti tadi,ramai.
“Cha,kesitu yuk,kayaknya tuh cewek gak bisa berdiri deh”kata Ify mengarah ke cewek berkulit putih yang berjarak 2 meter dari depannya
“yah may be,tapi kok tempat jatohnya gak elite ya?”kata Acha dan tampa menunggu lama Ify pun menghampiri gadis tersebut disusul oleh Acha
“aduh”kata gadis itu sembari memegangi lututnya
“kamu kenapa?”tanya Acha sembari jongkok agar dapat melihat wajah si gadis lebih jelas
“jatuh”jawabnya
Lalu Ify dan Acha pun membantu si gadis berdiri,yah walaupun ia masih merasakan perih dilututnya.
“rumah kamu dimana?kita anter pulang ya”kata Ify
Lalu si gadis pun mengangguk,dan menurut ceritanya tadi ia terjatuh saat lari pagi,dikarnakan tersandung batu,si gadis mengaku namanya Aren,dan rumahnya tak jauh dari tempat Ify dan Acha menolongnya.
Ify dan Acha memboyong Aren menuju rumah yang sama besarnya dengan rumah mereka namun dengan model berbeda dan warna yang berbeda pula tentunya,tapi halaman rumahnya lebih kecil dari halaman rumah mereka.
“Aren,kenapa lo?”kata seorang cowok yang muncul dari dalam rumah,nampaknya ia kakak Aren.
Lalu cowok tersebut membantu Acha dan Ify membawa Aren lebih tepatnya mengambil alih Aren.Lalu meletakkannya di sofa yang terdapat diruang tengah rumah tersebut.Dan dengan sungkan Acha dan Ify mengikuti cowok tersebut.
“Duduk aja jangan takut gue gak makan orang kok”kata cowok tersebut sembari berjalan menuju dapur mengambil kotak p3k,sementara itu Ify langsung membantu Aren membuka sepatunya.
“ kenalin itu kakak aku,kak Alvin”kata Aren
“bener kan itu kakak dia”bisik Acha ketelinga Ify dengan seringai kemenangan
“tadinya gue mau bilang gitu tapi gue kasihan sama lo yaudah biar lo aja yang bisa nebak”balas Ify
Lalu Alvin pun datang dan kembali mengambil alih adiknya untuk diobati,nampaknya Alvin cukup trampil dalam hal ini dan membuat Acha sedikit terbius oleh pesonanya.
“dek,sebentar lagi Papa pergi,yuk pulang”bisik Ify membuyarkan lamunan Acha
“hampir lupa”pikir Acha
Lalu Ify dan Acha pun pamit pulang,Alvin member tawaran untuk mengantar mereka tapi ditolak halus dengan Ify,dan karna itu Acha sedikit kesal dengan Ify.
@@@
“coba tadi dianter pasti gak capek”keluh Acha sementara Ify hanya tersenyum kecil melihat Acha,ia yakin sang adik memang sudah terlalu terbius dengan pesona Alvin,yang tentu saja tak dapat memperdaya Ify,ya walau Ify mengakui pada dirinya sendiri bahwa Alvin itu tampan.
“Opa ada diruang makan itu,nungguin kalian,kan katanya dia juga mau nganterin papa kalian”kata Tante Chacha yang sedang sibuk dengan bunga.
“OPA,kak Ify jahat”kata Acha sembari berlari kearah Opa yang sedang sibuk dengan korannya
“ih,maennya ngadu,mandi dulu woi baru deket-deket sama Opa”kata Ify berlari menuju kamarnya dan disusul Acha yang sepanjang jalannya bergumam tidak jelas.
Sementara itu Opa hanya geleng-geleng dan Om Rangga hanya tersenyum kecil melihat kelakuan Ify dan Acha yang masih suka saling ejek-mengejek.
Dengan cepat Ify langsung menyandang handuk bergambar stichnya dan berlabuh menuju kamar mandi,dan tak jauh beda dengan Acha yang juga langsung mengambil handuk sesampai dikamarnya
Dengan serentak Acha dan Ify keluar dari kamar masing-masing,ify dengan baju kemeja putih motif kotak-kotak yang disandang dengan rok levis dan sepatu bermotif sama seperti bajunya sementara Acha tampil dengan dress hijau dipadu dengan cardigan ungu dan flat shoes berwarna ungu dengan pita hijau
“sarapan dulu”ajak Opa yang duduk diantara Belinda dan Via yang sudah datang dan dihadapnya ada Olivia lalu mereka berdua pun menyusuri tangga dan langsung mengisi bangku disebelah kanan dan kiri Olivia.
Setelah selesai makan mereka semua pun langsung berangkat menuju bandara mengantar Om Rangga,dan selesai dari sana mereka semua ingin jalan-jalan bersama Opa.
“Hati-hati Pa”kata Ify sembari mencium punggung tangan Om Rangga
“Kamu juga ya,jangan sering berantem sama Acha kasihan Mama nanti,terus harus baik-baik di Carvine nanti ya,inget ya jangan nakal,kamu juga Acha jangan terlalu manja ya kamu itu udah gede”nasihat Om Rangga
Lalu Om Rangga pun mencium kening Tante Chacha sebagai tanda perpisahan ya walaupun sebulan nanti mereka kembali bertemu.
Setelah pesawat Om Rangga meninggalkan Soekarno-Hatta,mereka pun pulang tepatnya hanya Tante Chacha yang kembali pulang karna ia masih ada urusan yang harus diselesaikan sementara yang lain mengikuti rencana awal mereka yaitu mengajak jalan-jalan Opa.
@@@
“ayo kita main”ajak Oliv yang mengenakan baju kodok model rok selutut dan kaos berwarna merah dengan sepatu berwarna merah bergambar Olip dan Popeye dan disusul oleh Belinda yang mengenakan kaos putih panjang yang dipadukan dengan rok kotak-kotak berwarna hijau selutut dan flat shoes putih sementara itu Via memakai kaos biru bertopi dan celana levis hitam serta sepatu berwarna biru.
Dan mereka pun melahap semua permainan dan tentunya bukan tampa alasan mereka mengajak Opa,yah mereka mengajak Opa berlatar agar Opa yang membayari mereka secara mereka lebih memilih menghemat uang tabungan untuk hal seperti ini,toh Opa pun sama sekali tak keberatan.
Setelah puas main mereka pun lunch disebuah kafe pilihan Opa,lalu mereka pun makan dengan penuh candaan.
Setelah puas makan mereka pun langsung mengajak Opa menuju ke Inul Vizta untuk karokean.
“aku tau lagu Opa pasti sepanjang jalan kenangan”kata Belinda saat si Opa memilih lagu
Dan yang membuka karokean mereka ialah Oliv yang menyanyikan lagu Jarum Neraka,lalu dilanjutkan dengan Opa yang menyanyikan lagu Heaven-Bryan Adam
2 jam tak terasa sudah berlalu,waktunya mereka check out dan juga kembali pulang karna hari ini juga Opa harus kembali ke Amsterdam menjalani pengobatan.
@@@
“Cuman sehari doank,udah balik aja ke Amsterdam”protes Olivia saat sampai dirumah Acha dan Ify
“udahlah Liv,Opa kan udah janji dua bulan sekali balik kan anak sama cucunya udah kumpul disini semua”kata Belinda
“oh ya kata Tante Chacha kalian gak jadi masuk Harapan ya?”tanya Via kearah Acha dan Ify
“iya Vi,kandas cita-cita kita buat duduk sebangku,kita berdua masuk Carvine”kata Ify lesuh
“Hah Carvine?hem sekolah saingan Harapan itu mah”kata Via
“ au tuh si Mama,padahal kan aku sama Oliv juga udah bikin planning”kata Acha
“yah seenggaknya keluarga Rusdiantoro gak dominan disekolah manapun”kata Belinda
Ya memang benar,karna toh selama ini tak pernah ada cucu-cucu Rusdiantoro yang masuk disekolah yang sama buktinya Belinda bersekolah di Trinity,Via dan Oliv di Harapan dan Ify serta Acha di Carvine,jadi mereka tak pernah dominan disekolah manapun.Begitupun Papa-Papa mereka yang dari SD tak pernah 1 sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar